Cahaya dalam Arsitektur _ Perspektif Islam

Kamis, 07 Februari 2013



Cahaya merupakan salah satu ciptaan Allah swt yang menjadi tanda kekuasaan-Nya di alam semesta ini. Cahaya diciptakan Allah swt dengan segala macam kelebihan yang seharusnya disyukuri oleh umat manusia. Salah satu cara mensyukurinya adalah dengan memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Salah satu manfaatnya adalah cahaya memiliki pengaruh bagi kesehatan tubuh manusia. Dengan cahaya alami yang yang cukup di dalam ruangan, manusia yang beraktivitas di dalam ruangan itu juga akan dapat terjaga kualitas kesehatannya.

Selain itu, cahaya juga memiliki warna tertentu yang bisa ditampilkan untuk menambah estetika bangunan. Sifat-sifat cahaya itu sendiri adalah cahaya dapat dipantulkan dan diserap. Pemantulan dan penyerepan tergantung pada warna permukaan benda. Semakin gelap warnya, maka semakin tinggi koefisien serapnya. Hal ini juga dapat mempengaruhi estetika. 

Sumber cahaya alami adalah matahari. Allah swt menciptakan matahari sebagai sumber energi bagi kehidupan manusia di bumi. Matahari memiliki waktu edar tertentu yang memiliki efek yang berbeda jika dirasakan pada belahan bumi berbeda. Waktu beredar matahari dari terbit hingga tenggelam akan menimbulkan efek bayangan yang apabila digunakan secara maksimal akan dapat menambah estetika pada bangunan. Matahari juga mempengaruhi kondisi iklim setempat. Pada iklim tropis matahari akan dirasakan bersinar sepanjang tahun, berbeda dengan daerah iklim subtropis atau daerah kutub. Di dalam bangunan, cahaya yang harus dimasukkan adalah dayligt  (terang langit). Sedangkan sinar matahari langsung sebaliknya dihindari karena akan menyebabkan silau di dalam ruang.

Lebih jauh, zat yang ada dalam matahari menghasilkan energi. Energi cahayanya bisa diubah menjadi energi listrik. Sumber energi yang dihasilkan oleh matahari merupakan sumber energi yang tidak akan habi dan selalu dapat diperbaharui. Penggunaannya secara maksimal akan dapat membantu menghemat sumber energi di bumi kian menipis. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan teknologi photovoltic yang terintergrasi dalam bangunan, sehingga bangunan dapat menghasilkan energi sendiri. Bangunan yang menggunakan teknolog ini disebut bangunan hemat energi.

Dalam merancang pencahayaan di dalam bangunan, harus diperhatikan kenyamanan visual. Kebutuhan pencahayaan sesuai dengan standar adalah hal yang harus diperhatikan pertama kali. Setelah itu, dilakukan perancanaan elemen-elemen yang nantinya akan berfungsi untuk memasukkan pencahayaan alami seperti jendela, dan lain sebagainya. Perencanaan elemen-elemen ini tentunya memperhatikan orientasinya terhadap sinar matahari. Setelah dilakukan kontrol terhadap sinar matahari, yaitu perencaaan shanding device. Perencanaan shanding yang tepat adalah yang memperhatikan arah edar sinar matahari.

Beberapa karya arsitektur muslim, yaitu masjid, sudah menerapkan perancangan bangunan dengan pencahayaan alami. Penerapan pada perancangan masjid-masjid ini antara lain adalah dengan penempatan jendela yang berfungsi untuk memasukkan cahaya alami. Selain itu, dipergunakan juga kaca yang berwarna-warni yang bisa membiaskan cahaya, sehingga berfungsi sebagai elemen estetika. Perletakan bukaan pada sela-sela kubah dan muqornas juga banyak dilakukan. Hal ini selain berfungsi sebagai penyebaran cahaya, juga berfungsi sebagai penambah estetika interior ruangan.

Dengan menerapkan strategi-strategi perencanaan elemen arstektur untuk memasukkan cahaya alami diharapkan cahaya bukan lagi menjadi suatu masalah dalam perencanaan arsitektur selanjutnya. Pemanfaatan cahaya secara optimal, akan mengantarkan sebuah bangunan menjadi obyek arsitektur yang hemat energi dan berkelanjutan. Bahkan, apabila perancangannya menerapkan matahari secara aktif, maka dapat dikatakan bangunannya termasuk zero energy. Dengan demikian, penerapan perancangan pencahayaan alami yang benar di dalam obyek arsitektur bisa dikatakan sebagai salah satu wujud rasa syukur manusia atas nikmat Allah swt, sekaligus wujud dari upaya peletarian alam yang bernilai ibadah di mata Allah swt.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Pages - Menu

Mengenai Saya

Foto saya
Kenalin Teman, namaku Miftahul Khoirul Azizah. . . Aku lahir di Kediri, tepatnya pada tanggal 14 Oktobe 1995. Dan saat ini, aku sedang mengenyam pendidikan di salah satu sekolah favorit di Kotaku. Yakni, Madrasah Aliyah Negeri Kota Kediri 3. Salam kenal ya. . . :)

Blogroll

About

Blogger templates

Blogger news