Dakwah Itu Berat Bro !

Senin, 11 Februari 2013


Sebagai orang yang hanif, orang yang condong ke arah kebaikan, tentu kita menginginkan kehidupan di sekeliling kita berjalan dalam rel kebaikan, yang tentunya sesuai dengan aturan-aturan Ilahi. Sebagaimana pun kesalnya kita terhadap perilaku seseorang, kita sering berharap agar orang tersebut dapat kembali ke jalan yang benar. 

Karena itu, walau pun status kita bukan ustadz, kiai apalagi ulama kita pun sering berusaha menyadarkan saudara-saudara kita itu. Dan ini adalah sesuatu yang lumrah. Kita menginginkan semua orang yang kita kenal atau juga tidak kita kenal dapat berjalan sesuai aturan-aturan-Nya. Fitrah manusia memang sudah terlahir dalam kebaikan dan karena itu selalu menginginkan kebaikan baik untuk dirinya dan juga lingkungannya.

Akan tetapi seringkali juga orang yang kita harapkan berubah itu, setelah berulang kali kita nasihati, kita kirimi artikel-artikel untuk perbaikan, kita pinjami buku-buku Islami karena kita tidak dapat menyitir ayat-ayat Qur’ani sendiri, mereka tetap saja dalam keadaannya alias tidak juga berubah sesuai harapan kita. Dan menghadapi keadaan ini ada di antara kita yang segera undur diri, merasa frustasi dengan usahanya yang tidak juga membuahkan hasil ini.

Ikhwan fillah, sesuai judul renungan kita kali ini, kami ingin mengingatkan kita semua mengenai kerja dakwah, mengajak ke kebaikan ini. Kerja dakwah ini adalah kerja berat, terus-menerus yang tidak akan langsung membuahkan hasil. Kerja ini membutuhkan proses. Mengenai beratnya kerja ini terlukis dari firman Allah SWT kepada teladan dakwah kita, Nabi Muhammad SAW. Allah SWT menegaskan: Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu, yang memberatkan punggungmu? (QS. An Nasyrah [94]:1-3)

Dalam ayat ini kata memberatkan menggunakan kata ‘anqadho’ dan tafsir kata ini berarti beratnya sampai terdengar bunyi (Al Qur’an dengan asbabun nuzul As Syuyuthi). Inilah perumpamaan kerja dakwah yang beratnya sampai terdengar bunyi ‘krek’ di punggung orang-orang yang siap menanggung kerja ini. Bahkan di bagian lain, Allah menegaskan bahwa kerja ini akan diturunkan, ditumpahkan.

Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk shalat) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, atau lebih dari seperdua itu, Dan bacalah al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan. Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat. (QS. Al Muzammil [73]: 1-5)

Kata menurunkan dalam ayat (5) surat Muzammil di atas menggunakan kata ‘nalqa, sanulqi’ dan makna kata ‘nalqa’ ini adalah menurunkan persis seperti orang yang berjalan jauh membawa beban berat di kepalanya kemudian orang tersebut menurunkan, menumpahkan beban tersebut mungkin seraya bergumam, nih bebannya, silakan ambil. Subhanallah! Dan beban yang dimaksud tiada lain adalah beban dakwah.

Jadi kerja dakwah ini adalah kerja berat. Karena itu hal yang paling dibutuhkan adalah kesabaran pelakunya. Inilah kerja yang membutuhkan pelaku-pelaku yang tidak berjiwa ekspres, ingin cepat membuahkan hasil seperti makanan siap saji.

Selain kesabaran, pelaku dakwah juga dituntut untuk istiqomah, lurus dalam dakwahnya, dalam kalimat-kalimat yang disampaikannya. Jangan pernah berharap untuk melarang anak kecil merokok sambil kita sendiri mengepulkan asap rokok. Pelaku dakwah dituntut untuk menjadi pelaku pertama dari apa yang disampaikannya. Bila saja kita terlihat tidak konsisten, itu alamat apa yang kita sampaikan tidak akan berhasil.

Dan jangan lupa, pelaku dakwah juga harus menyandarkan segala aktivitasnya kepada sandaran Ilahi. Kita doakan obyek dakwah kita, kita mohonkan mereka dan kita sendiri agar tetap berada di jalan yang lurus. Rasulullah SAW sewaktu dilempari oleh penduduk thaif, beliau tidak memohon agar penduduk Thaif dihancurkan seperti anjuran Jibril. Tetapi yang beliau mohon adalah agar penduduk Thaif diberi hidayah oleh Allah SWT.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Pages - Menu

Mengenai Saya

Foto saya
Kenalin Teman, namaku Miftahul Khoirul Azizah. . . Aku lahir di Kediri, tepatnya pada tanggal 14 Oktobe 1995. Dan saat ini, aku sedang mengenyam pendidikan di salah satu sekolah favorit di Kotaku. Yakni, Madrasah Aliyah Negeri Kota Kediri 3. Salam kenal ya. . . :)

Blogroll

About

Blogger templates

Blogger news